PROMOSI KESEHATAN DAN KEBIJAKAN PUBLIK

Hadi R. Dhoni

Kebijakan publik telah, dan kemungkinannya tetap, menjadi pusat perhatian promosi kesehatan. Healthy public policy dikembangkan sebagai unsur fundamental promosi kesehatan dan ditarik dari kebijakan publik baik itu secara konseptual maupun empirik. Kebijakan sosial memberikan pengetahuan bagaimana “melakukan” healthy public policy: bagaimana mengembangkan kebijakan untuk menambah kesehatan (health gain). Bidang kebijakan publik dapat memberikan pengetahuan reflektif penting pada asalmula promosi kesehatan itu sendiri dan pada kemunculannya sebagai jenis yang lebih baru kebijakan kesehatan. Retorika healthy public policy berimplikasi pada cara baru dalam berpikir tentang kesehatan dan kebijakan pemerintah dan mengantisipasi lingkungan kebijakan baru dengan mekanisme baru untuk pengembangan kebijakan. Pendekatan-pendekatan seperti tersebut dapat dilihat sebagai setaraf sepadan dengan kebijakan pemerintahan dan atau kepada yang lebih baru pemikiran “Third Way.” Pemahaman lingkungan kebijakan merupakan pusat bagi keduanya. Kebijakan publik sebagai sebuah bidang studi telah mengalami perubahan yang besar dan perkembangan selama dasawarsa terakhir, merefleksikan perubahan sosial yang lebih luas.

Kebijakan publik terdiri dari perspektif yang bermacam yang merefleksikan asumsi-asumsi yang berbeda tentang dunia sosial. Healthy public policy dapat dilihat kedalam perspektif yang berbeda ini. Kebijakan penyalahgunaan narkotika memberikan contoh keragaman tersebut, meskipun kebanyakan akan bekerja di dalam perspektif kesehatan masyarakat. Perspektif konflik dan konsensus dapat diidentifikasi di dalam literatur ini. Analisis perspektif tersebut memberikan pemahaman kompleksitas studi, juga aktual, lingkungan kebijakan publik. Keragaman dalam perspektif adalah ciri menonjol kebijakan publik dan healthy public policy.

Studi kebijakan publik akan memberikan sumbangan besar pada promosi kesehatan. Hal tersebut akan terus memberikan pemahaman bagaimana ciri-ciri menonjol healthy public policy dalam lingkungan kebijakan saat ini; peran negara, penduduk, dan masyarakat dalam pengembangan kebijakan; proses dan kemungkinan pengembangan visi healthy public policy, jangkauan kerjasama lintas sektoral; jangkauan koordinasi healthy public policy, dan bagaimana “public good” dapat direkonsiliasikan dengan minat individu dan minat lainnya dalam memelihara healthy public policy. Program-program di area studi berkaitan dengan pengembangan ke kebijakan publik seperti juga pada healthy public policy, membawa kita untuk mempertimbangkan promosi kesehatan sebagai kebijakan publik.

Promosi kesehatan mengakui memusatkan perhatian kepada proses kebijakan publik dan kebanyakan definisi promosi kesehatan menempatkan ide struktur sosial dan proses kebijakan sebagai pusat perhatiannya. Misalnya healthy public policy adalah satu dari lima sarana aksi promosi kesehatan untuk mencapai kesehatan tahun 2000 bersama dengan creating supportive environments, strengthening community action, developing personal skills, dan reorienting health services. Untuk mempromosikan kesehatan secara efektif, kita perlu memahami, menganalisis, dan akhirnya mempengaruhi kebijakan publik dan kebijakan kesehatan. Seharusnya kebijakan publik mempunyai masukan yang besar terhadap promosi kesehatan, menerima promosi kesehatan dengan istilahnya sendiri. Tetapi, lebih daripada itu studi kebijakan publik dapat memberikan kontribusi untuk pemahaman kita tentang munculnya promosi kesehatan itu sendiri.

Promosi kesehatan telah berkembang bersama dengan dan sebagai respon terhadap konteks sosial dan politik, khususnya pada akhir abad ke-20. Hal telah dijelaskan sebagai yang terletak di garis depan perubahan sosial dan kultural. Pengertian konteks sosial dan politik, di mana promosi kesehatan di dalamnya, selain memberikan refleksi penting kesadaran pribadi juga memberikan pemahaman yang lebih baik terhadap keterbatasan dan kemungkinan pengembangan healthy public policy. Promosi kesehatan sendiri merupakan topik minat para ahli analisis kebijakan sosial dan makin dipandang sebagai suatu arena kebijakan publik. Antara kedua bidang studi ini terdapat area yang saling tumpang tindih.

 

Human Anatomy Atlas

screen-shot-11-4-2016-8-11-08-am

Visible Body mengeluarkan versi terbaru dari Human Anatomy Atlas, yaitu versi 7. Dibandingkan dengan versi sebelumnya yang pernah kami gunakan (Versi 5), versi ini terasa sangat ringan. Sangat mudah sekali menggerakkan model yang ada, menambah dan mengurangi sistem yang akan dipelajari.

Gambar 3 dimensi yang dimiliki aplikasi ini sangat memudahkan dalam menerangkan berbagai sistem, serta keterkaitannya dengan sistem yang lain. Misalnya kalau kita ingin menggambarkan posisi batang otak (brain stem) yang melewati “foramen magnum”, cukup menampilkan gambar dibawah ini:

screen-shot-11-4-2016-8-24-37-am

Masih banyak hal-hal lain yang dapat dilakukan dengan aplikasi ini. Kemajuan teknologi benar-benar memudahkan proses pembelajaran.

Buku Keperawatan Bencana Sumbangan Palang Merah Indonesia

Gambar

Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Kapuas mendapatkan kehormatan sebagai pihak yang pertama kali menerima buku Keperawatan Bencana yang diterbitkan oleh Palang Merah Indonesia (PMI). Penerbitan ini merupakan hasil kerjasama PMI dengan The Japanese Red Cross College of Nursing (Sekolah Keperawatan Palang Merah Jepang). 

Berikut ini adalah topik-topik yang dibicarakan dalam buku ini berikut penulisnya:

  • Tren bencana dan faktor risiko (Ida Farida, M.Kes)
  • Manajemen bencana (Khaerudin, MKM)
  • Etik dan hukum dalam bencana (Ida Farida, M.Kes)
  • Keperawatan bencana pada fase pra-insiden (Ni Putu Ariani, S.Kp, M.Kep., Sp.Kom)
  • Keperawatan bencana pada fase insiden (Camelia Suhertini Sahat, M.Kep, Ns., Sp.MB)
  • Keperawatan bencana pada fase pemulihan (Dwi Susilowati, M.Kes)
  • Keperawatan bencana pada kelompok rentan (Ibu hamil, anak, penyakit kronis, usia lanjut, dan kecatatan) (Nawati, M.Kes)
  • Keperawatan kesehatan jiwa pada bencana (Habib Priyono, M.Si)